banner 728x250

Intimidasi Oknum DPRD Diduga Jadi Pemicu Hancurnya Pernikahan Sepekan di Musi Rawas

banner 120x600
banner 468x60

Ulasanrakyat.Com – Musi Rawas. Kebahagiaan rumah tangga seorang perempuan berinisial M (21) hanya bertahan sepekan. Ia menikah pada Kamis, 7 Agustus 2025, lalu menggelar acara persedekahan pada Jumat (8/8/2025). Namun, pada malam harinya, rumah tangga yang baru dibina seumur jagung itu berantakan dan ia dipulangkan ke rumah orang tuanya.

Menurut pengakuan korban, penyebab keretakan rumah tangganya adalah dugaan intimidasi dari seorang oknum anggota DPRD Kabupaten Musi Rawas berinisial I.

banner 325x300

“Dia terus menghubungi saya dengan nomor WhatsApp berbeda, bahkan mengatakan sanggup mengganti semua pemberian mertua saya dua kali lipat kalau saya tidak menikah dengan suami saya,” ungkap korban, Kamis (21/8/2025).

Nomor WhatsApp yang digunakan pelaku, kata korban, di antaranya 089526xx xxxx, 081253xx xxxx, dan 0853101xx xx. Bahkan, pelaku diduga menyampaikan ancaman bahwa jika korban tetap menikah, ia masih bisa memilih anggota keluarga korban yang lain.

Akibat kejadian tersebut, keluarga suami korban meminta pengembalian biaya berupa uang tunai Rp30 juta dan emas kawin 30 gram. Seluruhnya telah dikembalikan orang tua korban.

Suami korban, berinisial N, membenarkan adanya dugaan intimidasi.

“Memang benar ada oknum anggota DPRD yang menghubungi istri saya, sesuai dengan yang ia sampaikan,” ujarnya kepada wartawan.

Sementara itu, ayah korban berinisial A merasa malu dan terpukul. Ia menilai, perbuatan oknum dewan tersebut mencoreng nama baik lembaga yang seharusnya menjadi teladan masyarakat.

“Saya dulu salah satu tim sukses saat dia mencalon, tapi sekarang keluarga saya justru dipermalukan,” ungkapnya dengan emosi.

Kasus ini telah resmi dilaporkan ke Polres Musi Rawas pada Rabu, 20 Agustus 2025 untuk ditindaklanjuti secara hukum. Keluarga korban berharap aparat penegak hukum (APH) bertindak tegas, sesuai amanat UU No.1 Tahun 1946.

“Kami hanya ingin keadilan ditegakkan. Jangan sampai ada korban lain di kemudian hari,” tambah ayah korban.

Sejumlah masyarakat menyebut korban dan terduga pelaku tinggal di desa yang sama. Bahkan, menurut informasi yang berkembang, sudah ada korban lain meski tidak viral seperti kasus ini.

Kasus ini diharapkan menjadi peringatan bagi elit politik agar tidak menyalahgunakan jabatan, serta menjaga marwah DPRD dan partai politik.

(Rls/Media Sumateraterkini)

banner 325x300

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *