Ulasanrakyat.Com – Musi Rawas. Pemadaman listrik yang kerap terjadi di wilayah Kabupaten Musi Rawas kembali menuai keluhan dari warga. Salah satunya datang dari Dusun III Desa Remayu, Kecamatan Tuah Negeri, di mana seorang pengusaha kecil pemilik warung nasi pecel lele mengaku usahanya sangat terganggu akibat listrik sering mati.
PB (28), warga Desa Remayu yang setiap hari membuka warung nasi pecel lele 24 jam, menyampaikan keresahannya kepada awak media pada Sabtu (13/09/2025). Ia berharap PLN Muara Beliti dapat menjaga stabilitas pasokan listrik agar tidak terjadi lagi pemadaman mendadak.
“Kalau malam mati lampu, kami tidak bisa jualan. Usaha kecil seperti saya ini jelas sangat terganggu. Saya minta tolong PLN Muara Beliti supaya listrik normal dan jangan sering mati lagi,” ungkap PB dengan nada penuh harap.
Menurut PB, dampak pemadaman listrik tidak hanya membuat warungnya gelap, tetapi juga berdampak langsung pada bahan dagangan. Ia mengandalkan kulkas untuk menyimpan ikan dan membuat es batu. Jika listrik padam, es mencair dan ikan yang disimpan bisa membusuk.
“Kalau kulkas mati, es cair, ikan busuk. Itu kerugian besar bagi kami. Usaha ini satu-satunya mata pencaharian keluarga. Jadi kalau mati lampu, otomatis kami berhenti jualan,” jelasnya.
PB menambahkan, dalam sepekan terakhir kondisi listrik terlihat lebih baik. Namun, ia tetap meminta agar PLN mempertahankan kualitas layanan tersebut.
“Saya lihat sekitar satu minggu ini listrik normal, harapan kami semoga terus seperti ini. Kami butuh listrik yang stabil untuk usaha. Mohon kepada PLN jangan sampai lampu di Desa Remayu sering mati lagi,” tegasnya.
Keluhan warga ini menjadi cerminan nyata bahwa listrik bukan sekadar penerangan, melainkan kebutuhan vital yang mempengaruhi roda perekonomian masyarakat kecil. Stabilitas pasokan listrik dari PLN sangat diharapkan mampu menjaga kenyamanan hidup serta keberlangsungan usaha masyarakat di Musi Rawas.
(Red/An)