banner 728x250

Desa Suro Punya Cerita Jejak Perjuangan Leluhur dari Desa Ujan Panas yang Kini Menjadi Tanah Harapan.

banner 120x600
banner 468x60

Ulasanrakyat.Com- Musi Rawas. Desa Suro, yang terletak di Kecamatan Muara Beliti, Kabupaten Musi Rawas, Sumatera Selatan, menyimpan kisah perjuangan dan ketabahan leluhur yang luar biasa. Desa ini diketahui berakar dari sekelompok masyarakat yang berasal dari Desa Ujan Panas, Kecamatan Padang Ulak Tanding, Kabupaten Rejang Lebong, Provinsi Bengkulu.

banner 325x300

Berdasarkan penuturan yang diwariskan dari generasi ke generasi, para leluhur memulai perjalanan mereka dengan semangat dan tekad yang kuat. Dalam petualangan yang penuh tantangan dan bahaya, mereka menjelajahi alam liar, hingga akhirnya menetap di tanah yang kini disebut Desa Suro.

Awalnya, desa ini hanya dihuni oleh tujuh rumah dengan sekitar 52 jiwa. Wilayahnya masih liar dan dipenuhi oleh berbagai binatang buas seperti harimau dan gajah. Para pendahulu bahkan sempat berpindah-pindah tempat tinggal sebelum akhirnya menetap secara permanen di antara dua jembatan yang kemudian dikenal sebagai Jembatan Haramie (uluh) dan Jembatan Lemaye (ilir).

Sebagai bentuk ikatan spiritual dan penghormatan terhadap alam dan tanah yang mereka tinggali, para leluhur membuat sebuah nazar. Mereka berjanji, jika suatu saat Desa Suro berkembang dan rumah-rumah telah berdiri melewati di antara kedua jembatan tersebut, maka akan disembelih tujuh ekor kerbau sebagai sedekah bumi.

Kini, nazar tersebut telah ditunaikan oleh masyarakat Desa Suro dengan penuh semangat kebersamaan. Kegiatan sedekah bumi menjadi bagian dari identitas desa sekaligus wujud syukur dan penghormatan terhadap perjuangan leluhur.

Di balik berkembangnya Desa Suro di Muara Beliti, terdapat jejak-jejak perjuangan leluhur dari Ujan Panas yang menempuh hutan belantara, melewati ancaman binatang buas, dan berikrar spiritual demi kehidupan yang lebih baik. Kini, desa tersebut menjadi lambang keteguhan dan tradisi hidup yang diwariskan lintas generasi.

Desa Suro bukan sekadar tempat tinggal ia adalah warisan hidup yang menyatukan masa lalu, kini, dan masa depan dalam satu ikatan sejarah dan budaya.

(Red/An).

banner 325x300

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *