Ulasanrakyat.Com – Lubuklinggau. Aksi damai yang digelar sekelompok masyarakat di depan kantor Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kota Lubuklinggau pada Senin (01/09/2025) berjalan lancar, aman, dan kondusif. Keberhasilan tersebut tak lepas dari sentuhan humanis Kapolres Lubuklinggau, AKBP Adithia Bagus Arjunadi, yang turun langsung memimpin jalannya pengamanan.
Sejak awal, Kapolres Adithia hadir di lokasi bersama Wakapolres Kompol M. Syamsul Zachri dan Kabagops Kompol Robi Sugara. Tidak seperti kebanyakan pengamanan aksi, ketiganya tidak hanya berdiri di belakang barisan aparat, tetapi memilih berada di garis depan untuk berinteraksi dengan massa aksi.
Momen yang paling berkesan bagi peserta aksi adalah ketika Kapolres Adithia dengan rendah hati duduk bareng bersama mereka. Dalam suasana santai, ia mendengarkan aspirasi yang disampaikan, berdialog dengan penuh perhatian, bahkan sesekali tersenyum dan tertawa bersama massa.
“Kami datang untuk mengamankan, bukan untuk menakut-nakuti. Aspirasi masyarakat adalah hal yang harus didengar dan dijaga agar bisa tersalurkan dengan baik. Kami berkomitmen untuk memastikan setiap warga dapat menyampaikan pendapatnya secara damai dan tertib,” tegas Kapolres Adithia.
Sikap ini mematahkan stereotip bahwa aparat keamanan selalu kaku dan berjarak dengan masyarakat. Justru dengan cara sederhana, Kapolres berhasil menciptakan rasa aman dan nyaman bagi peserta aksi.
Strategi pengamanan humanis yang diterapkan Kapolres Adithia terbukti efektif. Suasana yang awalnya berpotensi tegang, justru berubah menjadi penuh keakraban. Para pengunjuk rasa merasa dihargai, sementara aparat kepolisian tetap menjaga profesionalitas dengan sikap ramah.
Hingga aksi damai berakhir pada siang hari, tidak ada insiden yang mengganggu ketertiban. Semua berjalan tertib, aman, dan sesuai koridor hukum. Kesuksesan ini membuktikan bahwa komunikasi dan kedekatan emosional bisa menjadi kunci utama menjaga stabilitas dalam momentum demokrasi.
Hari itu, kepemimpinan AKBP Adithia Bagus Arjunadi memberikan contoh nyata bahwa polisi bukan sekadar penegak hukum, melainkan juga sahabat masyarakat. Dengan mengedepankan dialog dan humanitas, Polri tampil sebagai mitra sejati rakyat dalam memastikan hak-hak sipil tetap terjaga.
Aksi damai yang kondusif ini menjadi teladan bahwa demokrasi dapat berjalan sehat, ketika aspirasi masyarakat dihargai dan aparat hadir dengan pendekatan humanis.
(Red/An)