Ulasanrakyat.Com – Musi Rawas. Suara mesin alat berat, aroma aspal panas, dan debu proyek yang dulu dianggap pemandangan langka, kini mulai sering terlihat di berbagai titik Kabupaten Musi Rawas. Di balik geliat pembangunan itu, berdiri sosok perempuan tangguh yang kini menjadi sorotan publik. Alawiyah, ST. MM, Kepala Dinas Pekerjaan Umum Bina Marga Musi Rawas.
Kepemimpinannya yang tegas dan visioner mulai menunjukkan hasil nyata. Ruas-ruas jalan yang dulu dikeluhkan masyarakat kini berubah wajah. Dari jalan berlubang menjadi jalan mulus. Dari keluhan menjadi pujian.
Salah satu ruas yang kini ramai diperbincangkan adalah jalan penghubung Bundaran Agropolitan Center menuju Desa Bumi Agung. Warga mengeluh karena kondisi jalan yang rusak berlubang, dan berbahaya saat hujan lubang digenangi air. Namun kini, rasa puas dan syukur menggantikan keluhan itu.
“Dulu jalan ini penuh lubang, sampai-sampai kendaraan kami sering tergelincir. Sekarang sudah bagus dan halus. Kami sangat berterima kasih atas kerja cepat pemerintah, terutama Dinas PU Bina Marga,” ujar Rully, warga yang ditemui saat melintas di lokasi, Jumat (25/10/2025).
Warga lainnya, Siti, menambahkan bahwa perubahan ini bukan hanya memperbaiki jalan, tapi juga menghidupkan kembali aktivitas ekonomi masyarakat sekitar.
“Kalau jalan bagus, aktifitas kami jadi lancar melewati jalan ini, Kami setiap hari melewati jalan ini karena kami adalah pedagang kecil keliling diwilayah bundaran ini, jadi sangat terasa dampaknya. Terima kasih untuk Ibu Kadis yang sigap turun tangan,” ujarnya tersenyum.
Apresiasi publik terhadap kinerja Alawiyah bukan muncul tanpa sebab. Di tengah tantangan birokrasi dan keterbatasan anggaran, ia tetap menunjukkan komitmen penuh tanggung jawab. Bagi Alawiyah, jabatan bukan sekadar posisi, tapi amanah yang harus dibuktikan dengan hasil.
Dalam wawancara via WhatsApp, ia menjelaskan bahwa perbaikan jalan di kawasan Bundaran Agropolitan Center menjadi prioritas utama mengingat kondisinya yang sebelumnya membahayakan pengguna jalan.
“Alhamdulillah, jalan yang berlobang di lokasi bundaran sudah kami benarkan. Saat ini tidak ada lagi lubang di jalur tersebut,” jelasnya singkat namun penuh makna.
Tak hanya itu, ia juga memastikan bahwa pekerjaan di lapangan diawasi secara ketat agar sesuai standar mutu dan efisiensi anggaran.
“Kami akan terus melakukan pemeliharaan dan perbaikan jalan yang rusak. Semua dilaksanakan sesuai regulasi yang berlaku, dengan prinsip akuntabilitas dan transparansi,” tegasnya.
Menurut Alawiyah, keberhasilan program infrastruktur ini tidak lepas dari dukungan penuh Bupati Musi Rawas, Hj. Ratna Machmud, yang menekankan pentingnya pembangunan jalan sebagai fondasi utama kemajuan daerah.
“Kami bekerja sesuai dengan arahan Ibu Bupati. Jalan yang baik bukan hanya untuk estetika, tapi untuk mempercepat mobilitas, memperluas konektivitas, dan menggerakkan roda ekonomi masyarakat,” pungkasnya.
Di bawah visi besar “Musi Rawas Maju, Mandiri, dan Bermartabat”, Dinas PU Bina Marga menjadi ujung tombak pembangunan fisik daerah. Kerja keras itu kini mulai dirasakan dari pusat kota hingga pelosok kecamatan.
Di tengah dominasi laki-laki dalam bidang pekerjaan berat seperti konstruksi dan jalan, kehadiran Alawiyah memberi warna baru. Ia menjadi contoh nyata bahwa kepemimpinan perempuan juga mampu menghadirkan perubahan konkret, bukan sekadar simbol representatif.
“Bagi saya, tugas ini bukan tentang siapa yang memimpin, tapi tentang seberapa besar kemauan kita untuk bekerja nyata. Kalau turun ke lapangan, lihat sendiri kondisi masyarakat, pasti hati tergerak untuk berbuat lebih,” ungkapnya.
Keberanian dan keuletannya membuat masyarakat menilai kepemimpinannya “berani, cepat, dan tepat sasaran.” Bahkan, tak sedikit warga menyebut bahwa gaya kepemimpinan Alawiyah menjadi inspirasi bagi ASN lain di lingkungan Pemkab Musi Rawas.
Beberapa tahun lalu, publik sempat skeptis terhadap kinerja Dinas PU Bina Marga. Banyak proyek yang tertunda dan jalan yang rusak tak kunjung diperbaiki. Namun di bawah kepemimpinan baru, paradigma itu berubah. Kini, Dinas PU Bina Marga kembali dipercaya sebagai garda terdepan dalam pembangunan nyata yang menyentuh rakyat.
Langkah demi langkah, perbaikan jalan terus bergulir. Tidak sekaligus memang, namun masyarakat melihat pergerakan yang nyata. “Alhamdulillah, sekarang sudah berjalan dikit demi sedikit,” ujar salah satu warga dengan nada optimis.
Kepercayaan publik itu menjadi energi baru bagi Alawiyah dan timnya untuk terus berinovasi dan mempercepat pembangunan.
Kinerja Dinas PU Bina Marga di bawah kepemimpinan Alawiyah, ST. MM kini menjadi sorotan positif di Musi Rawas. Jalan-jalan yang dulu dikeluhkan kini menjadi simbol perubahan positif.
Ia bukan hanya memimpin dengan instruksi, tapi dengan aksi nyata. Ia bukan hanya menandatangani proyek, tapi menyaksikan sendiri hasilnya di lapangan.
Di Bumi Lan Serasan Sekentenan, nama Alawiyah kini identik dengan semangat kerja, komitmen, dan bukti bahwa perubahan bisa dimulai dari niat tulus seorang pemimpin.
(Red/An)
