Ulasanrakyat.Com – Musi Rawas. Dinas Sosial (Dinsos) Kabupaten Musi Rawas, Sumatera Selatan, terus memperkuat peran Program Keluarga Harapan (PKH) agar tidak berhenti sebatas bantuan sosial. Melalui Pertemuan Peningkatan Kemampuan Keluarga (P2K2), Dinsos mendorong Keluarga Penerima Manfaat (KPM) untuk bangkit, mandiri, dan berdaya.
Kepala Dinsos Musi Rawas Dien Candra melalui Pendamping PKH, Eric saat diwawancarai wartawan ia menyampaikan, kegiatan P2K2 yang dilaksanakan secara rutin di 14 kecamatan se-Kabupaten Musi Rawas menjadi instrumen penting dalam membentuk pola pikir baru di kalangan KPM. P2K2 dilaksanakan langsung oleh pendamping PKH di desa binaan masing-masing.
“P2K2 tidak hanya rutinitas bulanan, melainkan forum edukatif yang membekali KPM dengan pengetahuan dan keterampilan praktis dalam kehidupan sehari-hari. Tujuannya jelas: KPM harus bisa mandiri dan merancang masa depan lebih baik,” ujar Eric, pendamping PKH Kecamatan Tiang Pumpung Kepungut (TPK), Rabu (17/9/2025).
Program P2K2 disebut sebagai sentra PKH karena mampu menjadi investasi jangka panjang dalam membangun kualitas keluarga. Materi yang disampaikan pendamping selalu relevan dengan kebutuhan masyarakat, mulai dari pengelolaan keuangan keluarga, kesehatan dan gizi, pendidikan, pola asuh anak, perlindungan, hingga kewirausahaan.
Dengan pendekatan ini, KPM tidak hanya mendapatkan ilmu, tetapi juga diarahkan untuk menemukan potensi diri. Dari potensi itu, diharapkan lahir peluang usaha yang bisa dimanfaatkan agar bantuan PKH tidak habis untuk konsumsi, melainkan menjadi modal produktif.
Peran pendamping PKH sangat krusial dalam keberhasilan P2K2. Mereka tidak sekadar menyampaikan materi, tetapi juga memfasilitasi diskusi, menghadirkan contoh kasus nyata, hingga menjembatani KPM dengan layanan program pemerintah lainnya.
“Pendamping harus bisa menjadi jembatan perubahan. Mereka membantu KPM tidak hanya memahami teori, tetapi juga menerapkannya agar benar-benar mampu keluar dari ketergantungan,” jelas Eric.
Dinsos Musi Rawas menegaskan bahwa keberhasilan PKH tidak hanya diukur dari jumlah bantuan yang tersalurkan, melainkan dari sejauh mana KPM bisa mandiri secara ekonomi.
“Harapan kita, melalui P2K2 yang berkelanjutan, para penerima PKH dapat mandiri, produktif, dan sejahtera. Dengan begitu, program ini benar-benar memberi dampak nyata, bukan sekadar bantuan sesaat,” pungkas Eric.
P2K2 menjadi strategi jangka panjang Dinsos Musi Rawas dalam mengubah PKH dari sekadar program bantuan menjadi program pemberdayaan keluarga, dengan target utama membangun kemandirian dan kesejahteraan KPM.
(Red/An)