banner 728x250

Viral Netizen Desak Penertiban Oknum Sipir Usai 65 Napi Narkotika Dipindahkan ke Nusakambangan

banner 120x600
banner 468x60

 

banner 325x300

Ulasanrakyat.Com – Musi Rawas.
Pemindahan 65 napi dari Lapas Narkotika Kelas IIA Muara Beliti ke Nusakambangan pasca kericuhan menuai reaksi keras dari warganet. Di media sosial, netizen menilai bahwa pemindahan napi saja tidak cukup jika oknum pegawai lapas yang diduga terlibat belum ditindak.Sabtu (10/05/2025).

Kericuhan yang terjadi pada Kamis, 8 Mei 2025 di Lapas Narkotika Kelas IIA Muara Beliti, Kabupaten Musi Rawas, berbuntut panjang. Sebanyak 65 narapidana dipindahkan ke Lapas Nusakambangan. Namun, publik justru mempertanyakan langkah penertiban internal pasca peristiwa tersebut.

Melalui unggahan berita dari Info Kriminal Linggau di Facebook, komentar netizen mengalir deras, menyoroti keberadaan oknum sipir nakal yang diduga memfasilitasi masuknya barang terlarang seperti handphone ke dalam lapas.

 

Akun Facebook Muhamad Zaili berkomentar tegas:
“Sebelum ke Nusakambangan, keluarga napi harus diberi kabar. Dan, oknum pegawai lapas yang nakal itu sudah ditertibkan belum? Tidak mungkin handphone bisa masuk kalau tidak ada permainan dari dalam. Mereka juga manusia,” ujarnya.

Netizen lain, Robert Sagita, menambahkan bahwa bukan hanya napi yang seharusnya dipindahkan:
“Sipir penjaranya yang nakal juga harus dipindahkan, supaya sama-sama jera.”tambahnya.

Komentar serupa juga datang dari akun Aswil-Aswil:
“Selalu rakyat yang disalahkan. Logikanya, bagaimana mungkin tahanan bisa keluar ambil handphone dan masuk lagi., Pasti ada oknum terlibat, tapi selalu ditutupi,” tulisnya.

Sementara itu, Leni Azim mengaku punya pengalaman pribadi yang menguatkan dugaan permainan dalam sistem pemasyarakatan:

“Pasti orang dalam yang berperan meloloskan semuanya. Saya tahu karena saya pernah mengalami. Yang bawah jadi tumbal, napi jadi korban. Kalau memang mau benar, jadikan napi benar-benar dihukum sesuai kesalahan.”ungkapnya dalam komentar.

Sorotan netizen ini menambah tekanan kepada pihak terkait agar penanganan tidak hanya berhenti pada napi, tetapi juga mengevaluasi oknum petugas lapas.

(Red/An)

banner 325x300

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *