Ulasanrakyat.Com – Musi Rawas. Desa Suka Makmur kecamatan Bulang Tengah Suku Ulu (BTS Ulu) Kabupaten Musi Rawas, menjadi saksi terselenggaranya kegiatan akbar Kontak Tani Nelayan Andalan (KTNA) pada Sabtu (06/09/2025). Acara ini dihadiri perwakilan dari 14 kecamatan se-Kabupaten Musi Rawas, yang berkumpul dalam satu forum untuk berdialog langsung dengan petani, menyerap keluhan, sekaligus memperkuat sinergi dalam mewujudkan program pemerintah menuju swasembada pangan.
Kegiatan tersebut berlangsung hangat dan penuh semangat kebersamaan. Hadir dalam acara, Kepala Desa Suka Makmur beserta Pemerintah Desa (Pemdes), BPD, Ketua dan Anggota KTNA dari tiap kecamatan, perwakilan PT METCO, PKK, Kelompok Wanita Tani (KWT), serta para pelaku industri rumahan. Tidak ketinggalan, Penyuluh Pertanian Lapangan (PPL) BTS Ulu, Kelompok Tani Handayani, hingga Karang Taruna sebagai generasi penerus, ikut memberikan energi positif dalam acara tersebut.
Dalam forum temu wicara, petani dengan terbuka menyampaikan sejumlah persoalan yang mereka hadapi, mulai dari ketersediaan pupuk, kualitas bibit, hingga akses pasar. Kehadiran berbagai pihak dalam forum ini membuat diskusi berjalan konstruktif, dengan fokus mencari jalan keluar agar kesejahteraan petani semakin meningkat.
“Petani adalah ujung tombak ketahanan pangan. Melalui acara KTNA, keluhan yang selama ini hanya didengar setengah jalan kini benar-benar bisa ditindaklanjuti. Kami berharap pemerintah bisa lebih cepat merespons kebutuhan petani di lapangan,” ujar salah satu perwakilan kelompok tani.
Pemerintah Desa menegaskan bahwa acara KTNA bukan hanya wadah komunikasi, tetapi juga forum kolaborasi. Peran PKK dan KWT misalnya, menjadi bukti bahwa sektor pertanian bukan hanya milik petani laki-laki, melainkan juga melibatkan perempuan dan keluarga dalam menjaga ketahanan pangan.
Tak kalah penting, kehadiran Karang Taruna dan generasi muda menunjukkan bahwa estafet pertanian Musi Rawas tidak akan terputus. Mereka siap menjadi motor penggerak baru yang membawa inovasi dan semangat modernisasi dalam dunia pertanian.
Kegiatan KTNA di Desa Suka Makmur menjadi langkah strategis bagi Musi Rawas untuk memperkuat kontribusinya terhadap ketahanan pangan nasional. Dengan kebersamaan seluruh elemen masyarakat, pemerintah, dan stakeholder, cita-cita menuju Indonesia swasembada pangan bukan lagi mimpi, tetapi target nyata yang bisa dicapai.
“Pertanian Musi Rawas memiliki potensi besar. Jika dikelola dengan baik dan didukung penuh oleh pemerintah serta masyarakat, kita bukan hanya mampu memenuhi kebutuhan pangan lokal, tetapi juga ikut menopang ketahanan pangan Indonesia,” tegas salah satu pengurus KTNA.
Kegiatan ditutup dengan optimisme bersama: petani lebih berdaya, pemerintah lebih responsif, dan masyarakat lebih peduli. Dari Desa Suka Makmur, Musi Rawas meneguhkan komitmen untuk terus bergerak maju menuju swasembada pangan yang berkelanjutan.
(Red/An)