Ulasanrakyat.Com – Musi Rawas, Proyek pembangunan drainase di Dusun IV, Desa Pedang, Kecamatan Muara Beliti, Kabupaten Musi Rawas yang didanai dari Dana Desa (DD) tahun 2025 menjadi sorotan masyarakat. Pasalnya, belum genap satu tahun selesai dibangun, drainase tersebut sudah mengalami keretakan dan aliran air yang tidak stabil hingga menyebabkan genangan air di berbagai titik.
Warga mengeluhkan kondisi tersebut karena menimbulkan bau menyengat, terutama saat musim kemarau, serta menjadi tempat berkembang biak nyamuk. Salah satu warga Dusun IV yang diwawancarai tim awak media menyebut bahwa proyek ini juga diduga kuat dikerjakan oleh orang-orang yang memiliki hubungan keluarga dengan perangkat desa.
“Pembangunan ini tidak jauh dari rumah saya, jadi saya tahu bagaimana prosesnya. Banyak yang kerja itu keluarga dari oknum perangkat desa,” ujar warga tersebut yang meminta namanya tidak dipublikasikan, Jumat (27/06/2025).
Ia juga menyoroti kualitas bahan yang digunakan dalam pembangunan drainase tersebut.
“Batunya itu batu mangga kami biasa sebut batu mangga karena seperti mangga. Jadi saya rasa kurang kuat dan cepat rusak,” tambahnya.
Kondisi drainase yang retak dan tidak mengalir secara baik menyebabkan air tergenang, sehingga selain menimbulkan bau, juga berpotensi menjadi sarang penyakit.
Pembangunan infrastruktur desa seharusnya menjadi prioritas dengan mengedepankan kualitas dan transparansi. Namun, temuan ini menunjukkan potensi adanya praktik kolusi dan nepotisme dalam pelaksanaan proyek Dana Desa.
Warga berharap agar pihak terkait segera melakukan audit dan evaluasi terhadap pembangunan drainase tersebut agar tidak menimbulkan dampak lingkungan dan kesehatan yang lebih besar di masa mendatang.
Proyek drainase di Dusun IV, Desa Pedang, yang belum lama selesai dibangun, kini menuai sorotan. Pasalnya, saluran air tersebut tergenang dan drainase sudah mengalami retak meski belum lama selesai. Masyarakat menduga pekerjaan tersebut dilakukan asal-asalan dan tidak sesuai Rencana Anggaran Pelaksanaan (RAP).
Warga meminta Inspektorat Kabupaten Musi Rawas segera melakukan audit ulang untuk memastikan apakah proyek ini sesuai standar dan tidak merugikan keuangan daerah. Mereka juga meminta agar kontraktor dan pihak terkait bertanggung jawab atas kerusakan tersebut.
(Red/An)